Drama ini merupakan kisah nyata Aya Kito yang menghidap penyakit spinocerebellar degeneration. Ia divonis menderita penyakit ini pada usia 15 tahun, ia sudah mengalami kesulitan berjalan pada usia 16 tahun. Ia sudah tidak bisa berjalan ketika ia berusia sekitar 19 tahun dan mulai sulit bicara pada usia 20-an awal. Ia meninggal pada usia 25 tahun ketika otak kecil dan saraf tulang belakangnya sudah berdegenerasi total, tidak memungkinkannya untuk bertahan hidup. Skrip drama ini diambil dari catatan diary Aya yang ditulis sepanjang berperang dengan penyakitnya.
Drama ini diawali dengan kehidupan baru Aya sewaktu melangkah ke semester baru. Dalam kegembiraannya, ia mula mendapat beberapa kesukaran secara fizikal yang mana hanya disadari oleh ibunya. Walau bagaimanapun, suatu hari, ia tiba-tiba terjatuh rebah di atas lantai dan ketika itulah, ia baru menyadari tentang penyakitnya.
Kehidupan cinta pertamanya bersama Yuji musnah saat Yuji seakan-akan tidak dapat menerima kenyataan bahawa kekasihnya cacat. Akibat herdikan teman-teman sekelilingnya, Yuji membuat keputusan untuk memutuskan hubungannya dengan Aya. Walaupun begitu, Aya tetap kuat meneruskan kehidupannya dan pada ahirnya bermulalah ia merasa simpati kepada teman sekelasnya yang pendiam tetapi mengambil berat akan dirinya, Haruto. Haruto terus-menerus memberi semangat kepada Aya untuk terus berjuang dan dalam diam, mereka berdua menyimpan perasaan terhadap satu sama lain. Percintaan mereka dihalang oleh ayah Haruto yang juga seorang doktor di hospital tempat Aya mendapatkan rawatan.
___________________________________
baruuu aja gua nonton lagi ni film. dan alhasil gua nangis sekejer-kejernya nangis gara-gara film doang. sumpah deeeeh sedih banget filmnyaaa, berasa banget apa yang dirasain si Aya. aduh ga kebayang bener deh kalo gua jadi Aya-_-
mungkin gua akan berfikir untuk lebih cepat meninggalkan dunia ini daripada mempertahankannya.
salut banget buat Aya Kito !!
sehat itu emang mahal harganya. sehat itu emang lebih indah.
20110421
1 LITRE OF TEARS
Posted on 9:32 PM by annis rahmawati
| No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment(s):
Post a Comment